Produk lemari pakaian jati terus menjadi primadona di negeri sendiri. Khususnya produksi dari kota ukir jepara. Hal ini berkat produsen yang kreatif dan selalu berinovasi menciptakan banyak model baru dan kekinian.
Konsumen dari mancanegara pun rela melakukan pre-order untuk mendapatkan lemari pakaian berbahan jati tersebut.
Geliat UMKM Industri Furniture Produksi Lemari Pakaian
Lemari pakaian jati mulai bergeliat menjadi target produksi bagi pelaku UMKM industri furniture dalam memenuhi pesanan konsumen. Pengrajin yang kebanyakan tinggal di wilayah Jepara, Jawa Tengah memang termasuk selalu ramai orderan.
Bisnis yang berpadu dengan keahlian mengukir dan mendesain perabot rumah tanngga tersebut memang hamper tidak pernah mati. Bahkan, konsumen rela menunggu pesanannya selama berbulan-bulan untuk mendapatkan lemari pakaian sesuai model yang mereka inginkan.
Peminat lemari pakaian berbahan jati tidak hanya dari daerah di seluruh Indonesia tetapi mulai diminati oleh pembeli dari mancanegara. Kebanyakan pembeli dari mancanegara lebih menyukai model klasik yang menampilkan ukiran khas budaya Indonesia. Orang luar negeri menilai, budaya Indonesia sebagai sesuatu yang unik dan sangat indah.
Sedangkan konsumen dalam negeri lebih menyukai model yang lebih kekinian dengan tampilan lebih simpel. Mereka menyebutnya model minimalis modern. Tentu saja ini membantu menaikkan target ekspor Indonesia terutama dari sektor industri yang mulai menunjukkan peningkatan beberapa tahun terakhir.
Untuk menjual produk olahan terutama kayu jati, putushima furniture jepara memanfaatkan aplikasi e-commerce maupun media sosial. Ini penting agar kepercayaan konsumen terus bertambah dan jangkauannya daya jual semakin jauh.
Pemerintah juga mulai mengadakan pameran yang kerap kali UMKM industri mebel ikuti untuk mempromosikan produk olahan kayu jati. Tidak hanya di Indonesia, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membawanya ke berbagai event luar negeri.
Oleh karena itu, agar tetap menarik perhatian konsumen, para pelaku UMKM harus semakin berinovasi. Produk yang mengikuti tren long time, tanpa meninggalkan ciri khasnya harus terus dibuat.
Produsen harus tetap menampilkan serat kayu yang khas kayu jati dengan variasiĀ ukiran serta balutan jenis finishing yang mempertegas warnanya. Hal ini akan semakin membuat produk olehan kayu jati semakin merajai industri furniture di dalam negeri hingga mancanegara.